A.
Sistim Kerja
Konduktivitas
dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan arus
listrik. Detektor semikonduktor, pada prinsipnya
bekerja melalui konsep pengukuran perubahan konduktivitas suatu bahan yang
disebabkan oleh adanya radiasi ionisasi. Detektor semikonduktor memiliki kesamaan dengan jenis
detektor isian gas dalam beberapa prinsip sistem kerjanya.
Semikonduktor adalah bahan-bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, namun
kemampuan daya hantarnya tidak sebaik bahan konduktor, juga dapat menghambat
aliran arus listrik, namun daya hambatnya tidak sebaik bahan insulator.
Pada dasarnya, terdapat juga bahan-bahan isolator yang terbuat dari bahan
semikonduktor tidak dapat mengalirkan arus listrik. Hal ini disebabkan semua
elektronnya berada di pita valensi, sedangkan di pita konduksinya tidak
ditempati oleh electron seperti ditunjukkan pada Gambar IV.1.
Gambar IV.1 Struktur pita energi elektron
Detektor bahan semikonduktor, merupakan
jenis detektor yang masih baru. Detektor ini memiliki beberapa keunggulan yaitu
lebih efisien dibandingkan dengan detektor isian gas,
karena terbuat dari zat padat, serta memiliki resolusi yang lebih baik daripada
detektor sintilasi.
Energi
radiasi yang memasuki bahan semikonduktor akan diserap oleh bahan, dan
memberikan energi yang cukup, sehingga beberapa electron dalam kristal
berpindah dari pita valensi ke pita konduksi, sehingga menyisakan hole.
Pasangan elektron dan hole ini
seperti juga pasangan ion dalam zat cair atau gas, akan bergerak apabila ada
beda tegangan, seperti ion positif dan ion negatif. Ingat bahwa muatan positif
dalam bahan semikonduktor pada kenyataannya tidak bergerak. Yang sebenarnya
terjadi adalah bahwa hole-hole dalam
kristal akan diisi oleh elektron-elektron tetangganya, elektron-elektron yang
bergerak ini pun akan meninggalkan/ membuat hole-hole
baru di tempatnya semula. Hal ini menyebabkan seolah-olah hole itu
bergerak.
Pada umumnya bahan semikonduktor yang
sering digunakan adalah silicon (Si) dan Germanium (Ge). Untuk meningkatkan
daya hantar listrik-nya, maka ditambahkan bahan pengotor (doping).
Apabila bahan pengotor memiliki kelebihan elektron sehingga aliran listrik
adalah pergerakan muatan negatif dalam bahan, yang dikenal dengan sebutan
semikonduktor tipe–n. Apabila bahan pengotor menambah hole, aliran listrik disebabkan oleh adanya pergerakan efektif
muatan positif dalam bahan, yang dikenal dengan sebutan semikonduktor tipe–p
seperti pada Gambar IV.2 berikut :
Gambar IV.2 Struktur Bahan tipe-p dan tipe-n
Detektor terdiri dari tipe–n dan
tipe–p. Semikonduktor tipe–n dihubungkan dengan kutub positif tegangan listrik,
sedangkan semikonduktor tipe–p dihubungkan dengan kutub negatif tegangan
listrik. Hal ini menyebabkan pembawa muatan positif akan tertarik ke kutub
negatif (atas), dan pembawa muatan negatif akan tertarik ke kutub positif
(bawah). Hal ini menyebabkan timbulnya lapisan kosong muatan (depletion
layer) seperti ditunjukkan pada Gambar IV.3. Lapisan kosong muatan ini sama dengan halnya volume
sensitif pada ruangan dalam kamar ionisasi.
Gambar IV.3. Konstruksi Detektor
Semikonduktor
Dengan timbulnya lapisan muatan yang
kosong ini, maka tidak akan timbul arus listrik. Bila ada radiasi pengion memasuki daerah ini, akan
terbentuk pasangan “ion-ion” baru, yaitu elektron dan hole yang
masing-masing akan bergerak ke kutub positif dan kutub negatif. Tambahan elektron dan hole inilah yang akan
menyebabkan terbentuknya pulsa atau arus listrik. Jadi pada detektor ini, energi
radiasi diubah menjadi energi listrik.
Detektor
semikonduktor sangat teliti dalam membedakan energi radiasi yang mengenainya
atau disebut memiliki resolusi yang tinggi. Sebagai gambaran, detektor sintilasi untuk radiasi
gamma biasanya memiliki resolusi sebesar 50 keV, artinya detektor ini dapat
membedakan energi dari dua buah radiasi yang memasukinya bila kedua radiasi
tersebut memiliki perbedaan energi lebih besar daripada 50 keV. Sedang detektor
semikonduktor untuk radiasi gamma biasanya memiliki resolusi 2 keV. Jadi terlihat
bahwa detektor semikonduktor jauh lebih teliti untuk
membedakan energi radiasi.
Sebenarnya
kemampuan untuk membedakan energi tidak terlalu diperlukan dalam pemakaian di
lapangan, misalnya untuk melakukan survai radiasi. Akan tetapi untuk keperluan lain, misalnya
untuk menentukan jenis dan kadar bahan, kemampuan ini mutlak diperlukan. Kelemahan dari
detektor semikonduktor ini adalah harganya lebih mahal, pemakaiannya harus hati-hati karena mudah
rusak dan beberapa jenis detektor semikonduktor harus didinginkan pada nitrogen
cair.
B.
Jenis Detektor Semikonduktor
Beberapa jenis detektor semikonduktor:
1. Surface barrier: untuk mengukur radiasi alfa dan beta;
Detektor ini
memiliki lapisan jenis–p yang sangat tipis, yang diletakan di atas lapisan
jenis–n. Detektor ini sangat efektif dalam pendeteksian partikel bermuatan dan
pemisahan tingkat energi yang berbeda-beda.
Kemampuan untuk memisahkan energi yang berbeda-beda disebut dengan
resolusi energi. Detektor surface barrier dapat memisahkan tiga kelompok
partikel alfa dari Am-241 dengan energi 5,486; 5,443; dan 5,389 MeV. Satu masalah pada detektor surface barrier
yang harus mendapat perhatian adalah permukaan kristal harus selalu tetap
bersih dan bebas dari minyak atau bahan-bahan pengotor lainnya. Selain itu,
detektor ini sangat sensitif terhadap cahaya, karena foton cahaya dapat
mencapai volume sensitif-nya dan menghasilkan pasangan elektron dan hole.
2. PIPS (Passivate Implant Planar
Silicon): untuk mengukur radiasi alfa dan beta;
Salah satu metode yang digunakan untuk
memasukan bahan pengotor pada permukaan semikonduktor adalah dengan memberikan
paparan berkas ion pada permukaan menggunakan akselerator. Sebagai contoh: kristal silikon diberi paparan berkas ion
boron, akan memiliki lapisan–p yang terbentuk pada permukaannya. Metode
pemberian doping ini akan membuat kristal lebih stabil dan tidak akan
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan. Detektor ini dapat digunakan dalam
spektrometri alfa, monitoring beta, deteksi beta berenrgi rendah dan ion-ion
berat.
3.
HPGe: untuk mengukur radiasi gamma;
Detektor
semikonduktor germanium memiliki efisiensi yang tinggi untuk mengukur radiasi
gamma, namun pada kenyataannya detektor Ge(Li) harus tetap berada dalam
temperatur yang sangat rendah, walaupun sedang tidak digunakan, pada umumnya
digunakan nitrogen cair. Hal inilah yang merupakan salah satu keterbatasan
jenis detektor ini. Apabila bahan pengotor dalam kristal
germanium tetap rendah, hal ini dapat menyebabkan untuk mendapatkan volume
sensitif relatif lebih kecil. Jenis detektor ini disebut dengan High Purity
Germanium Detektor. Detektor jenis ini dapat disimpan dalam ruangan dengan temperatur
kamar tanpa menimbulkan kerusakan pada kristalnya, namun harus tetap
didinginkan sebelum digunakan untuk mengurangi jumlah panas yang ditimbulkan
oleh elektron dalam pita konduksi. Seperti detektor Ge(Li), detektor ini juga
efisien digunakan untuk mengukur radiasi gamma.
4.
LEGe : untuk mengukur radiasi Sinar-X dan gamma;
LEGe merupakan
kependekan dari Low Energy Germanium Detektor, merupakan konsep baru dalam
geometri detector germanium dengan beberapa kelebihan tersendiri dibandingkan
dengan detector planar atau coaxial dalam beberapa aplikasi. Detektor
LEGe dibuat dengan jendela bagian depan yang tipis. Kapasitansi detektor lebih
kecil daripada detekto planar dengan ukuran yang sama. Bising (noise)
pada amplifier pada umumnya meruapakan fungsi dari kapasitansi detektor, namun detektor
LEGe memiliki bising yang lebih rendah, sehingga memiliki resolusi yang lebih
baik pada energi yang rendah dan menengah.
Detektor LEGe memiliki daerah aktif 50 mm2 s.d. 38 mm2 dan dengan ketebalan
berkisar antara 5 mm s.d. 20 mm.. Untuk meningkatkan respon
pada tingkat eneergi yang rendah, biasanya dilengkapi dengan jendela tipis yang
terbuat dari bahan Be. Untuk aplikasi yang melibatkan energi di atas 30 keV,
detektor LEGe dapat dilengkapi dengan jendela yang terbuat dari bahan alumunium
setebal 0,5 mm.
5.
SiLi:
untuk mengukur radiasi Sinar-X.
Detektor jenis ini
sama dengan detektor semikonduktor Ge(Li), namun memiliki kelebihan yaitu
detektor ini dapat disimpan pada temperatur kama tanpa menimbulkan kerusakan
pada kristal, dan dapat dioperasikan pada temperatur kamar. Untuk meningkatkan kemampuannya,
detektor ini dapat didinginkan dengan menggunakan nitrogen cair sebelum
digunakan. Silikon memiliki nomor atom yang lebih rendah dibandingkan dengan
germanium, hal ini berarti kemungkinan berinteraksinya dengan radiasi gamma
lebih kecil. Detektor semikonduktor Si(Li) tidak lebih efisien dalam pengukuran
radiasi gamma, apabila dibandingkan dengan detektor Ge(Li), namun sangat
efisien untuk mengukur radiasi gamma yang memiliki energi yang rendah
(kira-kira kurang dari 150 keV) atau Sinar-X dan partikel beta atau elektron.
6. Ge (Li)
Detektor semikonduktor yang terbuat
dari bahan-bahan seperti silicon dan germanium, dapat ditambahkan ke dalamnya
bahan lithium. Daerah, tempat ditambahkannya bahan lithium tersebut dinamakan sebagai
intrinsic region atau lithium
drifted yang berada di antara bahan semikonduktor jenis –p dan jenis
–n. Besar kecilnya ukuran instrinsic region menentukan volumen sensitif sebuah
detektor. Salah satu kelebihan detektor semikonduktor untuk pengukuran radiasi
gamma adalah ukuran detektor yang pada umumnya berukuran kecil dibandingkan
dengan detektor isian gas. Jenis detektor yang terbuat dari bahan
semikonduktor, yang ke dalam kristal germanium-nya ditambahkan bahan lithium
disebut sebagai detektor Ge(Li). Pada temperatur ruangan, atom-atom lithium
akan terus bergerak melalui kristal germanium akan mengubah ukuran instrinsic
region, hal inilah yang menjadikan detektor Ge(Li) harus selalu berada dalam temperatur
yang sangat rendah, bahkan pada saat detektor jenis ini tidak sedang digunakan.
Detektor Ge(Li) merupakan detektor yang efisien dalam pengukuran radiasi gamma
dan memiliki resolusi energi yang baik.
C. Kelebihan detektor
semikonduktor dibandingkan dengan detektor
isian gas
1. Detektor berukuran lebih
kecil;
2.
Memiliki resolusi energi yang lebih baik untuk seluruh jenis radiasi;
3.
Memiliki efisiensi yang lebih tinggi untuk radiasi gamma;
4. Fast timing
characteristic yang memungkinkannya dapat
mengukur laju cacah yang tinggi;
5. Memiliki volume detektor
efektif yang daoat diatur sesuai dengan jenisradiasi yang diukurnya.
Sudiono, SST. Buku Pedoman Mata Kuliah Alat Deteksi dan Pengukuran Radiasi. STTN-BATAN
MGM Resorts to spend $2 billion on new hotel tower in Las Vegas
ReplyDeleteMGM Resorts International is set 서산 출장샵 to open its 평택 출장마사지 new hotel 용인 출장마사지 tower next month at MGM Resorts International 과천 출장안마 in Las Vegas, the company announced Monday. 포천 출장샵