Thursday, November 16, 2017

DETEKTOR RADIASI JENIS SEMIKONDUKTOR



A. Sistim Kerja
Konduktivitas dapat didefinisikan sebagai kemampuan suatu bahan untuk mengalirkan arus listrik. Detektor semikonduktor, pada prinsipnya bekerja melalui konsep pengukuran perubahan konduktivitas suatu bahan yang disebabkan oleh adanya radiasi ionisasi. Detektor semikonduktor memiliki kesamaan dengan jenis detektor isian gas dalam beberapa prinsip sistem kerjanya.
Semikonduktor adalah bahan-bahan yang dapat mengalirkan arus listrik, namun kemampuan daya hantarnya tidak sebaik bahan konduktor, juga dapat menghambat aliran arus listrik, namun daya hambatnya tidak sebaik bahan insulator. Pada dasarnya, terdapat juga bahan-bahan isolator yang terbuat dari bahan semikonduktor tidak dapat mengalirkan arus listrik. Hal ini disebabkan semua elektronnya berada di pita valensi, sedangkan di pita konduksinya tidak ditempati oleh electron seperti ditunjukkan pada Gambar IV.1.


Gambar IV.1  Struktur pita energi elektron

Detektor bahan semikonduktor, merupakan jenis detektor yang masih baru. Detektor ini memiliki beberapa keunggulan yaitu lebih efisien dibandingkan dengan detektor isian gas, karena terbuat dari zat padat, serta memiliki resolusi yang lebih baik daripada detektor sintilasi. 

TARA KALOR LISTRIK



            Dua bentuk tenaga diantara tenaga-tenaga yang lain, yang dibicarakan disini adalah tenaga listrik dan tenaga panas. Tenaga dari bentuk yang satu dapat berubah menjadi bentuk yang lain. Contoh: peristiwa gesekan menyebabkan tenaga mekanik berubah menjadi tenaga panas. Kesetaraan panas-mekanis pertama kali diukur oleh Joule dengan mengambil tenaga mekanik dari beban yang jatuh untuk mengaduk air dalam kalorimeter sehingga air menjadi panas. Hal serupa juga dapat dilakukan pada tenaga listrik. Tenaga listrik dapat diubah menjadi tenaga panas melalui suatu kawat tahanan yang tercelup dalam air yang berada di dalam kalorimeter. Tenaga listrik yang hilang dalam kawat tahanan besarnya  :
W = Vit                                                                                      
V   = beda potensial antara ujung-ujung kawat
i     = kuat arus
t    = lama arus mengalir.